Penampilan dimulai dengan tarian "Nirmala," sebuah tarian daerah Melayu yang memukau penonton dengan gerakan anggun dan kostum berwarna-warni. Tarian ini menggambarkan kelembutan dan keindahan budaya Melayu, mengawali acara dengan suasana yang tenang dan mempesona.
Setelah itu, suasana berubah dengan tarian "Mappadendang," sebuah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan. Tarian yang enerjik ini menggambarkan kegiatan panen padi, dengan gerakan yang dinamis dan ritme yang cepat, mencerminkan semangat dan kegembiraan masyarakat Sulawesi Selatan dalam menyambut hasil panen.
Penampilan ditutup dengan tarian "Manortor" atau Tari Tor Tor, yang merupakan tarian khas Batak. Dengan gerakan yang khas dan iringan musik tradisional Batak, tarian ini mengajak penonton untuk merasakan kekayaan budaya Batak yang penuh semangat dan keagungan.
Selama 15 menit, penonton disuguhkan dengan keindahan dan keragaman budaya Indonesia melalui tiga tarian yang berbeda. Setiap tarian memberikan pengalaman yang unik dan mendalam, menggambarkan kekayaan warisan budaya Nusantara.
Penonton memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan kreativitas yang ditunjukkan oleh Kelompok 6. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan akan ada lebih banyak kegiatan serupa yang dapat mendukung pengembangan bakat dan kreativitas mahasiswa serta memperkaya pengetahuan dan apresiasi terhadap budaya Indonesia.